Contoh Soal Tap Universitas Terbuka Batam

Contoh Soal Tap Universitas Terbuka Batam 4,3/5 5623votes

Indonesian open learning university. Bilingual Indonesian-English.

Contoh Soal Tap Universitas Terbuka Batam

Contoh Soal TAP S1 PGSD UT - Program Pendas (Pendidikan Dasar) Ada yang khas untuk mahasiswa semester akhir Universitas Terbuka (UT). Mereka pada semester akhir akan dihadapkan pada. Umumnya soal-soal yang diberikan pada ujian TAP ini adalah berbentuk kasus-kasus.

Khusus untuk mahasiswa FKIP (Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan), seperti mahasiswa program Pendas (Pendidikan Dasar) s1 PGSD UT, maka soal TAP yang akan dihadapi adalah soal berbentuk kasus-kasus pembelajaran. Nah, untuk memperluas wawasan para mahasiswa Universitas Terbuka (UT) yang akan mengikuti ujian TAP semester ini, maka blog mencoba memberikan contoh soal yang pernah diberikan kepada mahasiswa S1 PGSD UT (program pendas). = = = = = = = = = = Contoh Soal TAP PGSD UT. Setelah selesai, anak-anak diminta saling bertukar hasil pekerjaannya. Pak Purwadi meminta seorang anak menuliskan jawabannya di papan tulis. Tetapi karena jawaban itu salah, Pak Purwadi lalu menuliskan semua jawaban di papan tulis.

Kemudian anak-anak diminta memeriksa pekerjaan temannya, dan mencocokkan dengan jawaban di papan tulis. Alangkah kecewanya Pak Purwadi ketika mengetahui bahwa dari 30 anak, hanya seorang yang benar semua, sedangkan seorang lagi benar 3 soal, dan yang lainnya salah semua. Bu Lince mengajar di kelas 1 SD Sekarharum yang terletak di ibukota sebuah kecamatan. Suatu hari Bu Lince mengajak anak-anak berbincang-bincang mengenai sayur-sayuran yang banyak dijual di pasar. Anak-anak diminta menyebutkan sayur yang paling disukainya dan menuliskannya di buku masing-masing. Anak-anak kelihatan gembira dan berlomba menyebutkan dan menuliskan sayur yang disukainya.

Pada akhir perbincangan Bu Lince meminta seorang anak menuliskan nama sayur yang sudah disebutkan, sedangkan anak-anak lain mencocokkan pekerjaannya dengan tulisan di papan. 'Cepat bekerja, dan angkat tangan jika sudah punya kalimat.' Kata Bu Lince dengan suara keras.

Anak-anak kelihatan bingung, namun Bu Lince diam saja dan tetap duduk di kursinya. Perhatian anak-anak menjadi berkurang, bahkan ada yang mulai mengantuk, dan sebagian mulai bermain-main. Mendengar suara gaduh, Bu Lince dengan keras menyuruh anak-anak diam dan menunjuk seorang anak untuk membacakan kalimatnya. Anak yang ditunjuk diam karena tidak punya kalimat yang akan dibacakan. Bu Lince memanggil kembali dengan suara keras agar semua anak membuat kalimat.

Contoh Soal TAP S1 PGSD UT - Program Pendas (Pendidikan Dasar) Ada yang khas untuk mahasiswa semester akhir Universitas Terbuka (UT). Mereka pada semester akhir akan dihadapkan pada.

Umumnya soal-soal yang diberikan pada ujian TAP ini adalah berbentuk kasus-kasus. Khusus untuk mahasiswa FKIP (Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan), seperti mahasiswa program Pendas (Pendidikan Dasar) s1 PGSD UT, maka soal TAP yang akan dihadapi adalah soal berbentuk kasus-kasus pembelajaran. Nah, untuk memperluas wawasan para mahasiswa Universitas Terbuka (UT) yang akan mengikuti ujian TAP semester ini, maka blog mencoba memberikan contoh soal yang pernah diberikan kepada mahasiswa S1 PGSD UT (program pendas). = = = = = = = = = = Contoh Soal TAP PGSD UT. Setelah selesai, anak-anak diminta saling bertukar hasil pekerjaannya. Pak Purwadi meminta seorang anak menuliskan jawabannya di papan tulis.

Tetapi karena jawaban itu salah, Pak Purwadi lalu menuliskan semua jawaban di papan tulis. Kemudian anak-anak diminta memeriksa pekerjaan temannya, dan mencocokkan dengan jawaban di papan tulis.

Alangkah kecewanya Pak Purwadi ketika mengetahui bahwa dari 30 anak, hanya seorang yang benar semua, sedangkan seorang lagi benar 3 soal, dan yang lainnya salah semua. Bu Lince mengajar di kelas 1 SD Sekarharum yang terletak di ibukota sebuah kecamatan.

Suatu hari Bu Lince mengajak anak-anak berbincang-bincang mengenai sayur-sayuran yang banyak dijual di pasar. Anak-anak diminta menyebutkan sayur yang paling disukainya dan menuliskannya di buku masing-masing. Anak-anak kelihatan gembira dan berlomba menyebutkan dan menuliskan sayur yang disukainya. Pada akhir perbincangan Bu Lince meminta seorang anak menuliskan nama sayur yang sudah disebutkan, sedangkan anak-anak lain mencocokkan pekerjaannya dengan tulisan di papan. 'Cepat bekerja, dan angkat tangan jika sudah punya kalimat.' Kata Bu Lince dengan suara keras.

Anak-anak kelihatan bingung, namun Bu Lince diam saja dan tetap duduk di kursinya. Perhatian anak-anak menjadi berkurang, bahkan ada yang mulai mengantuk, dan sebagian mulai bermain-main.

Mendengar suara gaduh, Bu Lince dengan keras menyuruh anak-anak diam dan menunjuk seorang anak untuk membacakan kalimatnya. Anak yang ditunjuk diam karena tidak punya kalimat yang akan dibacakan. Bu Lince memanggil kembali dengan suara keras agar semua anak membuat kalimat.

Contoh Jawaban Soal TAP S1 PGSD Universitas Terbuka Seperti janji blog penelitian tindakan kelas pada tulisan sebelumnya yang menampilkan contoh soal TAP (Tugas Akhir Program) untuk mahasiswa FKIP UT (Universitas Terbuka) program Pendas (Pendidikan Dasar), maka tulisan kali ini memuat contoh jawaban dari soal tersebut. Untuk menyegarkan kembali ingatan anda:. Baik berikut contoh jawaban dari soal tersebut: = = = = = = = = = = KASUS A (Pak Purwadi)1. Tiga (3) kelemahan pembelajaran Pak Purwadi adalah: • Pak Purwadi tidak menjelaskan bagaimana menyelesaikan soal secara bertahap, misalnya pada kasus tersebut tampak Pak Purwadi sama sekali tidak menjelaskan bagaimana caranya untuk menyamakan penyebut bilangan pecahan.

Penjelasannya terlalu singkat sehingga tidak jelas. Padahal penjelasan yang runtut, jelas dan logis selangkah demi selangkah diperlukan untuk membuat siswa mudah memahami penjumlahan pecahan tersebut.

• Pak Purwadi tidak mengecek pemahaman siswanya dengan baik. Ia hanya menanyakan 'Mengerti anak-anak?' Pertanyaan model ini tidak dapat mengecek pemahaman siswa. Seharusnya ia menanyakan langkah-langkah menjumlahkan pecahan secara langsung, misalnya dengan menanyakan, 'Mengapa penyebut pada langkah penjumlahan pecahan itu diubah menjadi 4 dan 6?' Dan sebagainya. Pertanyaan langsung mengarah ke materi pelajaran, bukan menanyakan apakah anak mengerti atau tidak saja. • Pak Purwadi tidak membimbing siswa, setelah memberikan 5 soal latihan, alih-alih berkeliling memberikan bantuan pada siswa yang membutuhkan, ia malah duduk di depan kelas (di kursinya) sambil membaca. Microsoft Windows Xp Pro Performance Edition Sp3 November 2010.

• Ketika salah seorang anak diminta menuliskan jawabannya di papan tulis, Pak Purwadi tidak meminta tanggapan dari siswa lain. Hal ini merupakan sebuah kelemahan pembelajaran, padahal apabila Pak Purwadi memanfaatkannya menjadi bahan diskusi dan kesempatan untuk menjelaskan kembali materi terkait soal tersebut maka pembelajaran akan dapat menjadi lebih baik. Pada materi penjumlahan pecahan tersebut, jika saya menjadi Pak Purwadi maka langkah-langkah yang akan saya lakukan adalah sebagai berikut: KEGIATAN PENDAHULUAN • Melakukan apersepsi • Memberikan motivasi • Menyampaikan tujuan pembelajaran KEGIATAN INTI • Memberikan sebuah contoh soal tentang penjumlahan pecahan yang memiliki penyebut yang berbeda, misal 1/4 + 1/2 • Menyajikan langkah-langkah demi langkah cara menyelesaikan contoh soal tersebut secara runtut, rinci, jelas, dan logis kepada siswa. • Memberikan sebuah contoh soal lagi, misal 1/3 + 1/4 • Meminta siswa untuk berpartisipasi secara bergantian untuk menyelesaikan soal tersebut selangkah demi selangkah, sembari mengecek pemahaman setiap siswa. • Membantu siswa yang mengalami kesulitan pada langkah-langkah yang dilakukan untuk menyelesaikan soal tersebut. • Memberi sebuah contoh soal lagi, misalnya 1/2 + 1/5. • Kembali meminta siswa mengerjakan soal tersebut, kali ini secara berpasangan dengan teman sebangku mereka (teman yang duduk berdekatan) masing-masing.

• Meminta siswa mengecek hasil pekerjaan mereka dengan membandingkannya dengan hasil pekerjaan pasangan lainnya. • Meminta mereka mendiskusikan apabila terdapat perbedaan jawaban, sembari guru memberikan bimbingan bila diperlukan. • Memberikan soal latihan sebanyak 5 buah contoh soal untuk dikerjakan. • Mengecek jawaban siswa dengan meminta beberapa orang menuliskan jawaban mereka masing-masing di papan tulis. • memfasilitasi diskusi kelas apabila terdapat perbedaan-perbedaan jawaban siswa. PENUTUP • Mengajak siswa merefleksi dan menyimpulkan pembelajaran yang telah diikuti.

• Memberikan tugas rumah (PR) dan meminta siswa belajar untuk materi pada pertemuan berikutnya. = = = = = = = = = = JAWABAN SOAL KASUS TAP S1 PGSD UT KASUS B (BU LINCE)1. Pada Paragraf 1, tampak Bu Lince dan semua siswa sangat menikmati pembelajaran yang dilaksanakan.

Hal ini terlihat dari bagaimana Bu Lince dengan bagusnya mengajak siswa-siswa tersebut untuk berbincang-bincang mengenai sayur-sayuran yang dijual dipasar dan sayuran mana yang paling mereka sukai. Dengan baik sekali Bu Lince melakukan pembelajaran di bagian awal. Anak-anakpun dengan mudah mengikutinya dengan senang dan gembira. Berbeda dengan paragraf berikutnya, ketika Bu Lince mulai meminta anak-anak kelas 1 itu untuk membuat kalimat dari kata-kata yang telah ditulis mereka di buku catatan masing-masing. Tentu saja pelajaran berikutnya ini lebih rumit dibanding sesi pertama yang hanya meminta mereka menuliskan sayuran yang disukai. Lebih-lebih anak-anak tidak diberikan contoh atau cara bagaimana membuat dan menulis kalimat yang berhubungan dengan sayur-sayuran tersebut, dan tanpa pembimbingan sama sekali.

Anak-anak menjadi bingung, ribut, dan frustasi. Pendekatan yang sebaiknya digunakan oleh Bu Lince untuk anak-anak kelas 1 ini adalah pembelajaran terpadu (tematik), karena pemikiran anak-anak kelas 1 masih bersifat holistik. Selain itu pembelajaran tematik membuat siswa lebih aktif (terlibat aktif dalam pembelajaran), fleksibel dan sesuai dengan minat dan perkembangan siswa. Apabila kita mengajarkan pembelajaran tematik di kelas 1 dengan tema sayur-sayuran, maka tema ini dapat dikembangkan untuk membelajarkan siswa pada berbagai mata pelajaran yang terkait dengan tema itu, misalnya: untuk mata pelajaran bahasa, siswa dapat diminta menuliskan jenis-jenis sayuran yang biasa mereka jumpai di pasar, untuk mata pelajaran IPA siswa dapat diajak untuk mengenal bagian-bagian tumbuhan yang digunakan sebagai sayuran seperti daun, batang, bunga, buah, atau umbi.

Pada mata pelajaran PKn misalnya, guru dapat mengajarkan perilaku jujur dalam kegiatan jual beli di pasar, serta untuk pelajaran Penjaskes, bahwa untuk tumbuh sehat, kita membutuhkan zat-zat bergizi berupa vitamin yang terdapat dalam sayur-sayuran yang kita konsumsi. Nah, demikian dari. Semoga bermanfaat.